a. Ada hotspot atau tempat yang menggunakan internet memakai sistem wireless. Sehingga dari hotspot itulah kita masuk untuk menggunakan internet.
b. Jarak wajan anda dengan hotspot adalah tidak sangat jauh. Kira – kira 1 – 2 km (tambah jauh anda harus memperbesar diameter wajan dan tambah melemah sinyal gelombangnya, tambah dekat akan tambah bagus, apalagi hotspotnya disebelah rumah anda, ini sih anda ndak usah pakai antena wajan)
c. Hotspot yang anda tangkap adalah gratis. Artinya tidak dikunci oleh penyebar hotspot itu, yang artinya tidak ada gambar gembok di gambar sinyal hotspot di komputer. ( Kalau anda didaerah hotspot itu saja tidak bisa masuk atau minta password itu namanya tidak gratis, artinya itu menjadi gratis bila anda bisa menjadi hacker, dan itu artinya cerita lain lagi, nanti saja saya ceritakan)
d. Hotspot dan wajan anda tidak terhalang bangunan tebal, pepohonan yang rapat. Artinya tambah bablas tanpa halangan itu sangat baik. ( ingat, siaran TV anda pun akan ada semutnya bila antena anda terhalang bangunan orang.)
2. Anda tetap perlu MODAL.
2. Anda tetap perlu MODAL.
a. Disini anda perlu beli alat – alatnya donk. Yang paling mahal adalah WLAN USB. (sebenarnya didunia itu yang gratis.. tis… itu ndak ada kecuali kentut. Dan tanpa uang bagaimana bisa bikin alat)
b. Tekad pantang menyerah. Loh ???? ini yang paling penting. Ilmu itu absolut alias pasti dan WIRELESS WAJAN ini sudah terbukti oleh banyak orang secara teoritis dan prakteknya bisa. Bila tidak bisa berarti kesalahan ada pada diri anda atau alat yang kurang tepat bukan pada ilmunya. Sehingga cobalah analisis, tahap mana yang membuat anda gagal.
3. Pelajari dan mengertilah semua tahapannya.
3. Pelajari dan mengertilah semua tahapannya.
a. Semakin jauh jarak antena dengan komputer anda yang artinya semakin anda mempertinggi antena maka sinyal dari wajan kekomputer akan melemah atau bahkan hilang. Sehingga anda perlu alat penguat transmisi sinyal pada kabel. (Ingat, kenapa PLN menggunakan trafo – trafo penguat tegangan listrik dipinggir jalan, karena arus listrik akan banyak hilang dalam perjalanan dikabel yang sangat jauh itu)
Oke … kita mulai saja alat – alat yang kita butuhkan. Disini saya bocorkan sedikit harga barangnya sebagai kisaran saja. Mungkin dapat berbeda – beda. Apalagi anda bisa mendapatkannya secara gratis tapi jangan nyolong.
1. High Speed USB WLAN.
Ini alat paling penting. Karena inilah mbah dari otak penangkap sinyal hotspot wireless. Dialah yang mengubah gelombang radio yang ditangkap wajan menjadi data kembali di komputer anda. Harganya dulu sekitar 200rb contoh mereknya adalah D-Link DWL-G122.
2. Wajan.
2. Wajan.
Ya wajan penggorengan itu. Ukuran diameter minimal 40 cm. Syaratnya adalah alumunium tambah baik, cekungannya tidak terlalu cekung alias dalam, Bulat bunder ser, dan tidak ada yang make seperti istri, ibu atau tetangga anda. Harganya sekitar 30-50 rb, mereknya, halah masak ndak tau nyari wajan sih ???
3. Pralon 3 inci sepanjang 23 cm.
Tau pralon kan , itu tuh pipa yang buat nyalurin air dari talang air. Carilah yang tipis saja, agar gelombang sinyal dapat mudah diserap.
4. Tutup pralon 3 inci 2 buah.
4. Tutup pralon 3 inci 2 buah.
Ini nantinya buat nutup kedua ujung pralon. Tanya aja ditoko bahan bangunan.
5. Alumunium Foil
5. Alumunium Foil
Tau kan lembaran alumunium foil yang buat bungkus ikan bakar, ngoven atau dipake nyabu itu loh. Ndak banyak kok pakenya. Beli satu gulungan aja dah lebih dari cukup.
6. Busa atau gabus alias styrofoam.
Yang ini sih nyari aja atau minta. Cuma buat ganjel – ganjel USB WLAN aja nantinya.
7. Kabel USB.
6. Busa atau gabus alias styrofoam.
Yang ini sih nyari aja atau minta. Cuma buat ganjel – ganjel USB WLAN aja nantinya.
7. Kabel USB.
Ini nanti buat sambungan antara USB WLAN yang ada diantena wajan dengan komputer. Cari aja di toko alat sparepart komputer pasti tau dan kedua ujungnya cari yang beda cewe dan cowo, jangan yang sejenis ndak kimpoi ntar. Harganya sekitar 20rb.
8. Kabel UTP atau LAN 12 meter.
8. Kabel UTP atau LAN 12 meter.
Ini sebagai pemanjangan dari kabel USB yang kita potong dan sambung dengan kabel UTP ini. Karena kalo kita beli kabel USB jadi itu paling panjangnya 1 meteran. Mana bisa diolor keatap rumah. Kita butuh kabel jenis lain bila anda mau lebih panjang lagi, karena ingat semakin panjang semakin hilang sinyalnya. Harga 3rb permeter.
Alat – alat diatas adalah bahan – bahan basic atau dasar yang harus wajib anda sediakan. Kalo anda mau nambah – nambah bisa saja. Seperti,
1. USB Active Extension Cable
Ini adalah kabel khusus untuk kabel USB yang panjang – panjang, Satu gulungan panjangnya 5 meter. Tiap ujungnya ada chip untuk penguat sinyal. Dengan memakai ini anda tidak perlu pakai kabel USB yang disambung kabel UTP. Anda bisa olor kabelnya sampai maksimal 20 meter. Kabelnya sudah jadi lengkap tinggal colok ke USB WLAN dan komputer, sambung – sambung jadi deh.
1. USB Active Extension Cable
Ini adalah kabel khusus untuk kabel USB yang panjang – panjang, Satu gulungan panjangnya 5 meter. Tiap ujungnya ada chip untuk penguat sinyal. Dengan memakai ini anda tidak perlu pakai kabel USB yang disambung kabel UTP. Anda bisa olor kabelnya sampai maksimal 20 meter. Kabelnya sudah jadi lengkap tinggal colok ke USB WLAN dan komputer, sambung – sambung jadi deh.
2. Klem,Solder, Bor dan kawan – kawan sejenis.
Ini agar wajan wireless yang sudah jadi bisa dikaitkan di penyangga apa saja. Yang lainnya ini sih kreativitas anda sendiri saja. Pada intinya bagaimana caranya wajan anda usahakan tidak gondal gandul kena angin. Dapat berdiri tegak diatap rumah, dan lestari nongkrong berbulan bulan dipanggang matahari.
Oke … sekarang siapkan maharnya diatas tadi, dan kita kerjakan tahapan tahapannya. Sebelumnya siapkan diri anda mengukur dan berhitung.
1. Siapkan wajan anda.
Yang paling penting disini adalah bagaimana kita menentukan titik fokus dari gelombang. Ingat, hukum fisika bahwa gelombang yang datang akan dipantulkan, seperti kita mengumpulkan berkas sinar dengan kaca pembesar untuk membakar kertas. Itulah titik fokus. Rumusnya:
F = D² 16 x C1
Dimana : F = jarak dari dasar wajan ke titik fokus.
F = D² 16 x C1
Dimana : F = jarak dari dasar wajan ke titik fokus.
D = diameter wajan.
C = jarak antara dasar wajan sampai mulut wajan atau kedalaman wajannya.
Sehingga bila contohnya diameter wajan 40 cm dan kedalaman wajan 7 cm maka titik fokusnya adalah 14,28 cm. Ingat – ingat kita bekerja pada bidang teknis yang memerlukan ketelitian. Dua angka dibelakang koma masih sangat sangat berarti.
Catat hasil perhitungan anda, ini nantinya kita gunakan sebagai acuan untuk titik masuk gelombang dipralon. Dimana dibagian titik fokus itu, pralon pulai kita lapisi alumunium foil. Tapi itu urusan berikut. Pokoknya kita siapkan wajan.
Lubangi bagian tengah (usahakan benar – benar tepat ditengah, triknya letakkan kelereng dalam wajan anda, disanalah titik tengahnya). Bautkan dengan tutup pralon. Ingatlah bahwa titik dasarnya tetap diukur di wajan bukan dari dasar pralon.
Kalau perlu wajan anda lubangi sehingga tidak gondal gandul ditiup angin. Ini tidak mengurangi tangkapan gelombang. Kalau mau cantik juga bisa dicat.
Bila sudah kita lanjut ke bagian pralon.
2. Mempersiapkan bagian Tabung Sensitif Antena
Ini adalah bagian terpenting dari antena wajan, perlu anda kerjakan dengan teliti dan disinilah nanti kemungkinan kegagalan anda.
Bagian ini nanti kita isi dengan USB WLAN. Secara teoritis anda perlu berhitung kembali untuk menentukan dimana persisnya kita harus menentukan letak USB WLAN. Karena gelombang yang dipantulkan wajan, akan dikumpulkan didalam tabung dan ditangkap oleh USB WLAN pada jarak tertentu.
Sebagai Tabel Pembanding anda bisa memakai tabel berikut.
D (mm) L (mm)
76 96.177
77 86.819
78 79.989
79 74.738
80 70.551
81 67.117
82 64.243
83 61.794
84 59.679
85 57.832
86 56.202
87 54.752
88 53.453
89 52.281
90 51.219
91 50.25
92 49.364
93 48.549
94 47.797
95 47.101
96 46.455
97 45.853
98 45.292
99 44.767
Dimana D = diameter tabung pralon (dimana diameter pralon kita adalah 3 inci = 90mm)
L = jarak antara tutup tabung pralon diatas dengan penempatan USB WLAN.
Sehingga bila 90mm atau 9 cm, jaraknya 51,219mm utowo 5 centian.
Dengan menggunakan perhitungan diatas, lubangi pralonnya dijarak tersebut untuk memasukkan USB WLAN sehingga hanya ujung koneksi USB yang terlihat diluar.
Ganjal USB WLAN dengan busa atau gabus, sehingga tepat berdiri tegak lurus didalam tabung dan tidak bergerak lagi.
Tutup pralon yang satunya, yang hendak kita tutupkan di tabung pralon, kita lapisi alumunium foil pada bagian dalamnya. Kemudian tutuplah tabung pralon.
Sekarang kita melapisi bagian luar tabung pralon dengan alumunium foil. Ingat, bukan semua bagian tabung, hanya 2/3 bagian tabung dari tutup atas, 1/3 bagian bawah tidak ditutup. Berapa panjang bagian dari tutup atas yang kita lapisi alumunium foil ? Ingatlah, panjang titik fokus wajan. Panjang tabung dikurangi panjang titik fokus, hasilnya itulah panjang bagian yang dilapisi
Ini ada tambahan persyaratan: Ingat bahwa, panjang lapisan alumunium foil minimal 3 kali panjang jarak perletakan USB WLAN. Sehingga bila jarak letak USB WLAN anda 5,1219 cm maka jarak minimal yang dilapisi adalah 15,366 cm. Bila jarak itu kurang dengan jarak titik fokus maka artinya wajan anda terlalu kecil. Makanya itu, wajannya minimal 40 cm dan jangan terlalu dalam cekungannya.Setelah itu jadikan satu bagian sensitif tabung dengan wajan yang sudah terpasang tutup bagian bawahnya. Sehingga secara lengkap gambar antena wajan wireless ini seperti berikut :
3. Urusan Perkabelan.
Sekarang kita akan menyambung kabel USB dan UTP sehingga antena wajan bisa kita pasang dan kita berinternet diatas genteng.
Putuskan kabel USB sehingga menjadi 2 bagian. Dan sambung kabel – kabelnya dengan aturan berikut :
Ingatlah aturan nomer 3 diatas, semakin panjang kabel anda maka resiko hilangnya sinyal dalam perjalanan dari antena ke komputer juga semakin besar. Sehingga ada yang bilang lebih baik untuk amannya anda beli USB active extention cable, apabila anda mengolor kabel lebih dari 10 meter.
Oke … sekarang urusan kabel sudah siap. Berlanjut ketahap pencarian sinyal terbaik dikomputer.
4. Pencarian Sinyal.
Ingatlah aturan nomer satu bahwa kita harus bebas hambatan atau istilah teknisnya LOS (Line of Sight) benar – benar tidak terhalang untuk kesempurnaan tangkapan sinyal. Maka dari itu masuk akal juga bila orang – orang desa antena Tvnya tinggi – tinggi pakai galah bambu. Gunakan kompas anda untuk benar – benar menentukan arah hotspot dengan benar.
Agar anda mengetahui kekuatan sinyal dengan baik. Anda bisa gunakan software pencari sinyal wifi seperti netTumbler atau Vistumbler. Selanjutnya adalah kegigihan anda untuk mencari sinyal terbaik dan bila anda gagal maka merenunglah, bagian mana yang salah. Sekali lagi, Ilmu itu Absolut dan kesalahan adalah pada diri anda dan alat anda, bukan pada ilmunya. J
Serta ingatlah bahwa antena ini hanya menangkap sinyal dalam jurusan 90⁰ bukan 360⁰ seperti pada wifi Laptop. Sehingga, hotspot dibelakang, kanan dan kiri antena anda tidak akan ikut terlacak. Jadi, anda perlu memutar – mutar antena anda untuk mencari hotspot terbaik bila ada hotspot lebih dari 1 disekeliling rumah anda.
OK GAN SEMOGA SUKSES!!!!!!!!!!!!!!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar